The Scum Villain's Self-saving System #5
Chapter 5: Beginner Level Mission
Sejak Shen Qingqiu bangun dari demam tinggi yang muncul entah dari mana, Yue Qingyuan mengunjunginya beberapa kali selama masa "pemulihan". Sebagai kepala utama sekte kultivasi nomor satu di dunia, atau bisa disebut kepala sekolah dari universitas kultivasi yang komprehensif, pekerjaannya pastilah berat. Namun, ia masih meluangkan waktu untuk mengkhawatirkan adik seperguruannya. Shen Qingqiu merasa hampir tersentuh.
Mungkin Shen Qingqiu yang asli sanggup mengkhianati orang semacam ini tanpa sesal ataupun ampun. Ini menunjukkan betapa brengseknya ia.
Yue Qingyuan membawa satu perangkat minum teh porselen putih ke dalam rumah bambu Shen Qingqiu. Matanya dipenuhi kekhawatiran. "Setelah memulihkan diri beberapa hari ini, bagaimana keadaan Shidi?"
Shen Qingqiu melambaikan kipasnya dengan ringan, tenggelam dalam suasana persaudaraan yang penuh kasih ini. "Qingqiu sudah lama membaik. Aku sudah membuat Shixiong khawatir."
Yue Qingyuan membalas, "Kalau begitu, kukira Shidi sudah siap turun gunung. Apa ada yang kaubutuhkan?"
Tangan Shen Qingqiu yang memegang kipas, sedikit gemetar. "Turun gunung?"
Dengan heran, Yue Qingyuan berkata, "Apa Shidi sudah lupa karena sakit? Bukankah waktu itu kau memberitahuku kalau kau akan mengatasi masalah di Kota Shuang Hu sebagai kesempatan untuk murid-muridmu berlatih?"
Ternyata, itu masalah yang ditinggalkan oleh si tokoh asli. Namun, Shen Qingqiu masih beradaptasi dengan tubuhnya, membiasakan diri dengan kekuatan dan teknik spiritualnya. Bagaimana ia bisa membawa murid-muridnya berlatih? Baru saja ia hendak menebalkan muka dengan berkata bahwa ia masih tidak enak badan, suara kaku sistem terdengar.
【Titik pemeriksaan misi tahap awal ditetapkan. Tujuan: Kota Shuang Hu. Misi: menyelesaikan latihan murid-murid. Silakan tekan untuk menerima misi.】
Ternyata misi tahap awal. Sepertinya, ia memang harus pergi. Saat Shen Qingqiu hendak bertanya bagaimana caranya untuk menerima, profil misi yang melayang-layang itu muncul dan menampilkan dua pilihan yang ada di bagian bawah. Di sebelah kiri adalah terima dan yang kanan adalah tolak.
Tatapannya terpaku sesaat pada pilihan terima sebelum pilihan itu berubah hijau dan suara ding terdengar. Sistem pun mengumumkan.
【Misi berhasil diterima. Harap baca berkas perincian misi dengan cermat dan buatlah persiapan yang tepat. Semoga berhasil.】
Shen Qingqiu tersadar, lalu tersenyum pada Yue Qingyuan dan berkata, "Aku ingat, tentu saja. Hanya, akhir-akhir ini aku terlalu banyak istirahat sampai jadi malas dan hampir melupakan persoalan ini. Aku akan segera berangkat."
Yue Qingyuan mengangguk. "Kalau belum sepenuhnya sehat, tidak usah memaksakan diri. Tidak perlu terburu-buru untuk melatih muridmu-muridmu. Dan sebenarnya, kau tidak perlu ikut melakukan pengusiran roh jahat itu."
Shen Qingqiu tersenyum, tetapi dalam hatinya mengeluh, "Shixiong, kau ... kau benar-benar mirip si NPC pemberi misi."
Di novel, Shen Qingqiu yang asli diceritakan sudah menyerahkan semua urusannya kepada Ming Fan, tak peduli seberapa besar atau kecil. Selama tidak ada hubungannya dengan protagonis, efisiensi dan kecerdasan anak itu tinggi. Pada hari kedua, Shen Qingqiu sudah siap untuk berangkat.
Sebelum meninggalkan Puncak Qing Jing, Shen Qingqiu memeriksa penampilannya lagi. Ia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang hijau, pedang yang digantung di sisi kiri pinggulnya, sementara tangan kanannya memegang kipas. Dia tampak terpelajar dan elegan.
Sama sekali tidak OOC. Sempurna!
Anak tangga batu putih yang menurun sampai ke gerbang gunung berjumlah ratusan. Di kaki tangga, ada kereta kuda yang disiapkan untuk Shen Qingqiu dan kuda-kuda berpelana untuk para muridnya.
Shen Qingqiu bertanya, "Sistem, apa kau mengerjaiku? Kalau ini dunia kultivasi, kenapa kita tidak pergi naik pedang terbang?"
Sistem itu menjawab dengan kaku.
【Bahkan andai ini dunia berlatar Harry Potter, tidak setiap penyihir akan pergi dengan mengendarai sapu. Terlalu mencolok.】
"Sepertinya kau tahu banyak tentang itu. Dulu, apa kau ditugaskan ke dunia Harry Potter?"
Sistem menampilkan garis【...】lebar.
Selama bertahun-tahun sistem beroperasi, mungkin Shen Qingqiu orang pertama yang melakukan omong kosong semacam ini.
Namun, setelah dipikir-pikir, sistem benar. Perjalanan turun gunung ini dimaksudkan untuk berlatih. Kebanyakan murid masih muda dan tidak berpengalaman. Mereka belum menemukan "pedang"(1) mereka sendiri. Menurut ketentuan perguruan Gunung Cang Qiong, saat para murid sudah mencapai tingkatan kultivasi tertentu, mereka diperbolehkan pergi ke Puncak Wan Jian dari antara dua belas puncak Gunung Cang Qiong untuk memilih "pedang" yang cocok untuk mereka.
Biarpun katanya seseorang memilih pedang, kenyataannya pedanglah yang memilih orang tersebut. Jika seseorang benar-benar tidak memiliki bakat apa pun, tetapi tetap bersikeras untuk mengambil jenis teknik Kondensasi Kekuatan Spiritual Surga dan Bumi, itu seperti seorang wanita cantik dipasangkan dengan seseorang yang jelek, juga sama dengan bunga indah yang dimasukkan ke kotoran sapi. Bisa dibayangkan, pedang itu tidak akan cocok.
Keberuntungan bukan main Luo Binghe mulai berperan ketika ia menemukan pedang uniknya, Xin Mo.
Shen Qingqiu memasuki kereta kuda. Gerbong kereta itu mewah meski tanpa hiasan, tetapi di bagian dalamnya terdapat ruang yang cukup luas untuk duduk dengan nyaman dan tempat pembakar dupa kecil yang menguarkan asap wangi. Setelah duduk sebentar, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia mengangkat tirai jendela dengan kipas dan melihat ke luar.
Pantas saja ia merasa tidak asing dengan siluet seseorang yang terlihat tergopoh-gopoh ke sana kemari di sekitar kereta. Ternyata, orang yang disuruh-suruh untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan remeh oleh yang lain adalah si protagonis yang hebat, Luo Binghe.
Baru saja, Luo Binghe menaruh barang terakhir di kereta—papan catur giok putih yang selalu Shen Qingqiu bawa setiap kali ia bepergian meski jarang digunakan. Ia mengangkat kepala dan bertemu pandang dengan Shen Qingqiu yang melihatnya dengan tatapan rumit. Ia tersentak, tetapi masih menyapa dengan hormat.
"Shizun."
Luka yang ia terima akibat pelajaran dari Shen Qingqiu sebelumnya baru saja sembuh. Memar di wajahnya hilang. Meski ia masih muda dengan perawakan yang lembut dan belum matang, itu tak menutupi ketampanannya. Selain itu, ada sinar yang seolah melingkupi ke mana pun ia berjalan. Siapa yang akan menyangka bahwa anak muda dari Puncak Qing Jing yang menyedihkan ini baru saja diterpa angin dan hujan selama bertahun-tahun?
Walau ia melakukan pekerjaan kasar, perilakunya sangat teliti dan keseriusannya membuat siapa pun sulit untuk tidak menyukainya.
Terlebih, Shen Qingqiu punya kesan yang baik terhadap protagonis. Ia suka dengan Luo Binghe yang tegas ketika membunuh dan bisa membedakan kepada siapa ia harus tunjukkan rasa terima kasih ataupun kebenciannya.
Shen Qingqiu memandangnya sebentar, lalu bergumam singkat. Ia tarik kembali kipasnya, membuat gorden itu jatuh lagi. Harus diakui, protagonis benar-benar protagonis. Kendati anak ini mengalami keputusasaan, tanpa masa depan, tanpa latar belakang, dan tidak ada orangtua yang mencintainya, ia masih punya begitu banyak wanita; satu wanita, dua wanita, tiga wanita, empat wanita, dan seterusnya yang tak henti-henti berdatangan(2) untuk menghambur ke pelukannya. Prinsipnya adalah, jadilah tampan!
Tentunya ini juga menjelaskan mengapa selalu ada para serdadu umpan meriam seperti mereka yang menganggapnya sebagai perusak pemandangan dan ingin memukulnya sampai ia menjadi tolol.
Segera setelah ia memikirkan segalanya sekali lagi, ia teringat akan sesuatu. Ada yang salah. Jika jumlah total murid yang ikut perjalanan, termasuk Luo Binghe, ada sepuluh, tetapi kudanya hanya ada sembilan, ke mana hilangnya satu kuda pendek itu?
Ya, bahkan jika ia berpikir dengan jari kaki, ia tahu siapa biang keroknya.
Seperti dugaan, ia mendengar kikikan. Suara senang Ming Fan terdengar dari jauh. "Kita kekurangan kuda, jadi kami tidak punya pilihan selain merepotkanmu. Lagi pula, fondasimu kurang bagus, jadi anggap saja ini kesempatanmu untuk berlatih!"
Omong kosong kalau kekurangan kuda. Sekte Gunung Cang Qiong selalu menjadi nomor satu dalam kultivasi dan bisnisnya, sehingga kekayaannya melimpah. Mana mungkin mereka kekurangan satu kuda saja!
Sebagai pion, Ming Fan benar-benar tahu cara menggali kuburannya sendiri. Setelah beberapa saat, ia berkata, "Apa? Muka macam apa itu? Kau tidak puas?"
Tanpa kesan angkuh ataupun merendah, Luo Binghe membalas dengan tenang, "Aku tidak berani."
Pada saat itu juga, suara tawa bak lonceng seorang gadis terdengar. Ning Yingying tiba dan bertanya, "Shixiong, apa yang sedang kalian bicarakan?"
Shen Qingqiu memegangi dahinya. Sungguh, Gadis muda, kau selalu datang di waktu yang tidak tepat!
Ning Yingying adalah pemicu kuat atas kian buruknya hubungan antara Ming Fan dan Luo Binghe. Setiap kali ia datang, Luo Binghe selalu menderita, sedangkan Ming Fan semakin cari mati.
Shen Qingqiu mengangkat tirai jendelanya sedikit dan kehilangan kata-kata. Seperti dugaan, Ning Yingying bersemangat melambaikan tangan. "Ah Luo, kudanya tidak cukup, ya? Sini, naik denganku!"
Benar-benar mengundang banyak kebencian pada Luo Binghe.
Pasti tahu, bahwa jalan cerita semacam ini, di mana protagonis yang tidak punya apa-apa menerima perhatian istimewa dari wanita cantik—meski ini pemandangan biasa yang kerap terlihat di Zhongdian Literature—merupakan cara termudah untuk mengundang kecemburuan dan penindasan. Jika Luo Binghe menerima tawaran Ning Yingying, ia tak akan berani berpikir untuk mendapatkan ketenangan di sepanjang perjalanan ini.
Shen Qingqiu tak tahan lagi. "Yingying, jangan ribut! Laki-laki dan perempuan tidak boleh terlalu dekat. Sedekat apa pun kau dengan adik seperguruanmu, harus ada batasan. Ming Fan, kenapa kita tidak segera berangkat saja?"
Ming Fan sangat senang dan berpikir, "Shizun dan aku berpikiran sama!", lalu ia pun menyuruh yang lain untuk segera berangkat. Ning Yingying merengut, tak berkata apa-apa.
Lelucon kecil itu berakhir sementara. Shen Qingqiu melepaskan pikirannya dan melanjutkan membaca berkas-berkas yang tersebar di meja kecil.
Perjalanan ini tak hanya pejalanan turun gunung yang pertama di jalan cerita, tapi yang lebih penting, ini merupakan tugas awal untuk membuka fungsi OOC. Ia tak bisa untuk tidak memikirkannya dengan serius.
Dari isi berkas, lokasinya berada di kota kecil sejauh puluhan kilometer dari sekte Gunung Cang Qiong. Sudah ada banyak kasus pembunuhan di sana akhir-akhir ini dan sembilan orang terbunuh.
Setiap korban punya kesamaan umum: kulitnya dikupas habis dengan cermat. Dari kepala ke kaki, tekniknya tepat, seolah kulit itu tidak pernah menempel pada tubuh jenazah. Sangat mengerikan. Karena itulah pembunuhnya dijuluki Iblis Pengupas Kulit.
Iblis Pengupas Kulit memilih wanita muda dan cantik. Itu mengapa, di Kota Shuang Hu, semua keluarga yang memiliki anak perempuan, istri, dan selir akan berdiam di dalam rumah dan mengunci pintu begitu malam tiba. Kendati demikian, mereka tidak dapat menghentikan Iblis Pengupas Kulit untuk datang dan pergi dengan bebas.
Sembilan orang tewas mengenaskan, tapi para pejabat tak bisa melakukan apa-apa. Penduduk kota panik, bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa ini merupakan ulah hantu. Jika tidak, bagaimana mungkin ia menghilang tanpa jejak?
Beberapa keluarga berpengaruh pun berkumpul. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengundang orang-orang dari sekte Gunung Cang Qiong dan meminta bantuan pada para kultivator dewa itu.
Shen Qingqiu sudah membaca informasi tentang ini berkali-kali. Namun, tak peduli sesering apa pun ia membacanya, tidak ada yang membantu sama sekali.
Apa itu pengulit? Ia tidak pernah dengar. Apa ini plot tambahan yang tersembunyi? Apa ini bahaya? Apa iblis itu kuat? Apa ia bisa ia mengatasinya? Bukan begini kesepakatannya!
Saat ia menanyakannya, sistem menjawab.
【Apa yang bukan? Sebelumnya, Anda adalah pembaca novel. Novel adalah sejenis karya artistik dan karya artistik selalu punya pilihan-pilihan. Sekarang, saat Anda menjadi bagian dari dunia ini, Anda tentu harus mengalami segalanya, tidak peduli penting atau tidaknya. Anda harus mengikuti jalan cerita yang tidak ada di karya asli sampai selesai.】
Shen Qingqiu tak berdaya. Begitu tahu bahwa hal ini tidak terhindarkan, ia pun berlatih dengan keras selama beberapa hari sebelum turun gunung untuk membiasakan diri dengan teknik bela dirinya sesegera mungkin. Jangan sampai, daripada mati di tangan tokoh utama, ia malah mati dipermainkan oleh monster yang namanya belum pernah ia dengar, seperti jenderal yang gugur, bahkan sebelum perang dimulai.
Ada banyak benda dalam ruangan di kereta ini. Tanpa bersuara, Shen Qingqiu menggeledah tempat-tempat dan mendapati lima atau enam perangkat minum teh. Ia boleh saja dianggap sebagai generasi kedua yang kaya di kehidupan sebelumnya, tetapi bahkan saat itu ia tidak menaruh perhatian pada hal-hal kecil dan kekayaan belaka.
Luo Binghe masih di luar. Tak sedikit pun ia lengah dan selalu mengawasi pergerakan. Tawa terdengar dari luar kereta. Shen Qingqiu mengintip ke luar.
Luo Binghe berjalan sendirian di belakang rombongan. Kadang berduli; kadang berlari. Dari waktu ke waktu, kuda-kuda mengelilinginya, sengaja menyepakkan debu sampai ia menjadi kotor.
Shen Qingqiu tak tahan dan mencengkeram gagang kipasnya. Jari-jarinya gatal.
Ini cuma novel. Semua tokohnya fiktif dan menjalani alur cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi. Semuanya bisa dikatakan salah penulis yang membuat protagonis menderita, menderita, menderita, dan sangat menderita.
Logikanya, Shen Qingqiu sangat menyadari fakta ini, tapi melihat seorang tokoh dirisak dan dipermalukan di depan mata, terlalu tak realistis jika memintanya untuk diam saja.
Setelah beberapa kali percobaan untuk menghalangi mereka gagal, akhirnya Ning Yingying mengerti bahwa keterlibatannya hanya akan memperburuk keadaan dan ia pun cepat-cepat mengendalikan kudanya mendekat ke kereta, lalu memanggil gurunya. "Shizun! Kakak-kakak seperguruan ... lihat mereka!"
Hati Shen Qingqiu sedikit tergerak, tetapi ia tak menunjukkannya dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada apa dengan mereka?"
Dalam suara Ning Yingying terdapat kemarahan. Jawabnya, "Mereka mengganggu seseorang seperti ini, tapi Shizun tidak menyuruh mereka berhenti. Kalau begini terus ... Shizun, mau jadi apa murid-murid Shizun nanti?"
Ini adalah pengaduan langsung, tapi Ming Fan dan yang lain sama sekali tak merasa terbeban lantaran sudah terbiasa dengan dukungan diam-diam Shen Qingqiu dulu. Makin kasar mereka menindas, semakin senang guru mereka. Mengapa mereka harus menahan diri?
Ming Fan yang paling bahagia. Kejadian di belakang gunung hari itu pasti cuma hasil teknik atau mantra abal-abal yang Luo Binghe pelajari entah dari mana. Hari ini, gurunya ada di sini. Luo Binghe pasti akan tamat.
Shen Qingqiu berkata, "Oh! Luo Binghe, kemarilah!"
Ekspresi Luo Binghe terlihat datar dan ia sudah terbiasa dengan ini. Ia mendekat, lalu menjawab, "Baik."
Awalnya, mereka merasa senang atas ketidakberuntungannya, berpikir bahwa ia pasti akan dimarahi dan dihajar lagi. Akan tetapi, apa yang terjadi setelahnya menghancurkan bayangan mereka.
Shen Qingqiu mengangkat gorden dengan kipasnya. Luo Binghe mendongakkan dagu dengan bangga dan melirik ke kereta. Meski tanpa bicara, perilakunya sudah sudah jelas.
Dengan senang, Ning Yingying berkata, "Ah Luo, masuklah! Shizun mengizinkanmu naik dengannya."
Bagaikan petir di siang bolong!
Karena mereka sudah bersama-sama dengan guru mereka selama bertahun-tahun, Ming Fan dan lainnya curiga kalau Shen Qingqiu dirasuki iblis.
Luo Binghe juga terperengah. Namun, ia menanggapi dengan sangat cepat dan tanpa ragu menjawab, "Terima kasih, Shizun."
Ia naik ke kereta, lalu berhati-hati duduk di pojok. Kaki dan tangannya ia rapatkan, seolah ia takut mengotori ruangan.
【Peringatan.】
Shen Qingqiu menjawab dalam hati, "Peringatan ditolak. Aku tidak OOC."
【'Shen Qingqiu' tidak akan melakukan apa pun untuk mengurangi beban Luo Binghe. Penilaian: OOC level 100%】
Shen Qingqiu membalas, "Apa kau sudah meneliti pikiran rumit tokoh ini dengan cermat? Tentu saja dia tidak akan mekakukan ini jika murni untuk mengurangi beban Luo Binghe. Tujuanku sekarang adalah supaya, sebagai guru, aku tidak mengecewakan Ning Yingying. Ning Yingying adalah murid kesayanganku dan dia memohon padaku. Bagaimana mungkin aku tega membiarkan murid kesayanganku kecewa?"
Sistem tidak menjawab; Shen Qingqiu melanjutkan, "Jadi, perbuatanku sesuai dengan logika tokoh 'Shen Qingqiu'. Peringatanmu tidak valid!"
Melalui interaksi berhari-hari ini, ia lama-lama memahami beberapa celah.
Sistem memang mengikuti aturan, tetapi itu bukan aturan yang kaku. Kalau demikian masalahnya, maka di sini ada kelonggaran untuk tawar-menawar. Seperti dugaan, sistem tidak bisa berargumen tentang pengurangan nilai. Shen Qingqiu sangat puas sampai tak bisa menahan tawa.
Awalnya, Luo Binghe duduk anteng di kereta dan bermeditasi dengan mata tertutup. Ia seperti sudah tak sadar. Namun, lantaran mendengar tawa, ia diam-diam mengintip gurunya.
Sejujurnya, bohong kalau Luo Binghe bilang ia tidak terkejut. Meski ia menghormati Shen Qingqiu, "Shizun" tidak peduli padanya. Kelihatan peduli pun tidak. Ia tahu itu.
Tadinya, ia mengira kalau Shen Qingqiu menyuruhnya masuk ke kereta karena merencanakan sesuatu yang lebih buruk. Luo Binghe sudah menyiapkan mental, tetapi tak menyangka bahwa Shen Qingqiu akan membiarkannya dan mulai bermeditasi.
Luo Binghe berpikir sejenak. Ia belum pernah sedekat ini dengan gurunya. Ia pun memperhatikan Shen Qingqiu dengan hati-hati.
Soal penampilan luar, tidak ada yang perlu dikomentari dari Shen Qingqiu. Mungkin ia bukan pria tertampan, tetapi ia jelas-jelas tampan dan enak dipandang. Separuh bagian wajahnya seakan-akan diukir oleh air mata air pegunungan di sungai. Sama seperti pedangnya yang terkenal, ia terasah dan elegan.
Shen Qingqiu membuka mata dan mendapati Luo Binghe yang mengamatinya. Ia bisa menangkap sekilas gestur elegan semacam "mata seperti bintang, senyum lebar, sapaan penuh tawa"(3) yang hanya dimiliki oleh bakal protagonis pria(4).
Luo Bighe terpergok dan tak tahu harus apa lagi. Namun, kemudian Shen Qingqiu tersenyum.
Senyumnya benar-benar tanpa sadar. Tetapi, Luo Binghe merasa seperti habis tertusuk duri kecil, lalu mengalihkan pandangan. Ia tak paham, perasaan apa ini.
Segera setelahnya, Shen Qingqiu tak bisa tersenyum lagi. Sistem mengumumkan.
【Pelanggaran: OOC. -5 Poin. Total poin B saat ini: 165 poin. 】
Shen Qingqiu membatin, "Cuma senyum sekali dapat pengurangan?"
Sistem menjawab dengan tegas.
【OOC tetap OOC. 】
Catatan kaki:
1. Pedang di sini berkaitan dengan dao dalam Taoisme. Bisa berarti pedang yang sesungguhnya; bisa juga jalan atau metode. Kalau diberi tada petik, kemungkinan bukan pedang yang sesungguhnya, tapi lebih ke jalan dan metode. Hanya, jika melihat kata Puncak Wan Jian, tiga-tiganya memunngkinkan.
2. Ada 前赴后继. Ini adalah idiom yang berarti maju tanpa gentar dalam ombak setelah ombak. Sinonimnya, bagian depan bergegas, yang lain mengikuti. Biasanya ini diasosiasikan dengan peperangan, tapi tentu bisa diaplikasikan dengan situasi lain. Sama seperti ombak yang berkejaran/datangnya susul-menyusul. Itu kenapa, saya pakai frasa verbal tak henti-henti berdatangan. Saya kira, idiom dimasukkan bukan untuk dihilangkan, melainkan untuk disebut secara literal ataupun ditafsirkan. Makanya saya pakai.
3. Mungkin itu kalau ditafsirkan menjadi tatapan berbinar/hangat (寒星: bintang di malam yang dingin--bintang itu bersinar dan dipasangan dengan malam yang dingin, ya berarti itu bintang bersifat bikin malam terasa hangat). Senyum lebar dan sapaan penuh tawa ... ini saya kurang paham gimana jelasinnya. Mungkin lebih ke perasaan menyenangkan atau perasaan-perasaan ketika kita melihat gebetan kali, ya. Kata-kata ini kemungkinan dari puisi klasik, tapi saya belum nemu sampai sekarang.
4. Cukup banyak kebingungan pada kalimat ini, tapi di situ ada 日後男主角專屬 yang berarti secara eksklusif menjadi milik protagonis pria masa depan/bakal protagonis. Jadi, berdasarkan kalimat ini, poin nomor 3 mengacu pada Luo Binghe.
Komentar
Posting Komentar